Peran pentingnya karakter dalam pembentukan siswa yang berkualitas tidak bisa dipandang remeh. Karakter merupakan pondasi utama yang akan membentuk kepribadian dan perilaku siswa di masa depan. Menurut Pakar Pendidikan, John Dewey, “Character is the most important aim of education.” Artinya, karakter merupakan tujuan utama dari pendidikan.
Karakter yang baik akan membantu siswa untuk menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam kehidupan. Seorang siswa yang memiliki karakter yang kuat akan lebih mampu mengatasi masalah dan tidak mudah putus asa. Hal ini dikemukakan oleh Dr. Angela Duckworth, seorang psikolog yang mengkaji tentang grit atau ketekunan, “Grit is passion and perseverance for very long-term goals. Grit is having stamina. Grit is sticking with your future, day in, day out, not just for the week, not just for the month, but for years, and working really hard to make that future a reality.”
Pendidikan karakter harus diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran di sekolah. Mulai dari kurikulum, metode pengajaran, hingga lingkungan sekolah yang mendukung. Sebuah penelitian oleh Durlak et al. (2011) menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang terintegrasi dengan baik dapat meningkatkan nilai akademik siswa dan mengurangi perilaku negatif seperti bullying.
Guru juga memegang peran penting dalam membentuk karakter siswa. Mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai contoh teladan bagi siswa. Guru yang memiliki karakter yang baik akan membawa pengaruh positif bagi siswa. Sebagaimana disampaikan oleh Haim Ginott, seorang psikolog dan pendidik, “Children are like wet cement. Whatever falls on them makes an impression.”
Oleh karena itu, penting bagi setiap sekolah untuk memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan karakter. Dengan memiliki siswa yang berkarakter, kita dapat menciptakan generasi yang lebih baik dan mampu menghadapi tantangan di masa depan. Sebagaimana disampaikan oleh Martin Luther King Jr., “Intelligence plus character – that is the goal of true education.”