Pendidikan karakter menjadi solusi yang efektif untuk menanggulangi perilaku negatif pada anak. Menurut Dr. Ananto Kusuma, seorang pakar pendidikan, pendidikan karakter merupakan upaya yang terencana dan sistematis untuk membentuk kepribadian anak agar memiliki nilai-nilai moral yang baik.
Pendidikan karakter tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan pendidikan karakter, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan sikap positif dan mengurangi perilaku negatif seperti bullying, kekerasan, dan tindakan merugikan lainnya.
Menurut Prof. Dr. Amin Abdullah, pendidikan karakter merupakan bagian integral dari pendidikan holistik yang bertujuan untuk membentuk manusia yang berakhlak mulia. Dengan pendidikan karakter, anak-anak dapat belajar mengenali dan mengontrol emosi mereka, serta memahami dampak dari tindakan mereka terhadap orang lain.
Pendidikan karakter juga dapat membantu anak-anak menghadapi tekanan dan godaan negatif dari lingkungan sekitar. Dengan memiliki nilai-nilai moral yang kuat, anak-anak akan lebih mampu menolak godaan negatif dan lebih termotivasi untuk berperilaku baik.
Dalam implementasinya, pendidikan karakter dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti pembiasaan, pembelajaran langsung, dan pembiasaan melalui contoh. Guru dan orang tua juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak-anak melalui teladan dan bimbingan yang konsisten.
Dengan pendidikan karakter, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia.” Oleh karena itu, pendidikan karakter harus menjadi prioritas dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.