Strategi Mempertahankan Sopan Santun di Tengah Arus Modernisasi


Strategi mempertahankan sopan santun di tengah arus modernisasi menjadi semakin penting di era digital ini. Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, seringkali nilai-nilai sopan santun terabaikan. Namun, hal ini bukan berarti kita harus melupakan keberadaannya.

Menurut pakar etika dan moralitas, Dr. A. Mustofa Bisri, “Sopan santun adalah modal utama dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Tanpa sopan santun, hubungan antarindividu akan rentan terhadap konflik dan ketegangan.” Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap memegang teguh nilai-nilai sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di era modernisasi ini.

Salah satu strategi mempertahankan sopan santun adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada orang lain. Ketika kita mampu menunjukkan sikap sopan santun dalam setiap interaksi, orang lain juga akan terdorong untuk mengikuti jejak kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Kita harus menjadi perubahan yang kita ingin lihat di dunia.”

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap pentingnya sopan santun. Dengan memahami betapa berharganya nilai-nilai tersebut dalam membentuk hubungan yang harmonis, kita akan lebih berusaha untuk menjaga dan mempertahankannya.

Sebagai generasi muda, kita juga memiliki peran penting dalam melestarikan sopan santun di tengah arus modernisasi. Dr. Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menegaskan bahwa “Generasi muda adalah agen perubahan dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai budaya bangsa, termasuk sopan santun.” Oleh karena itu, mari bersama-sama berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi sopan santun dalam segala aspek kehidupan kita.

Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, saya yakin kita dapat mempertahankan sopan santun di tengah arus modernisasi yang terus bergerak maju. Semoga nilai-nilai luhur tersebut tetap menjadi bagian integral dalam kehidupan kita sehari-hari.